Cara Menghentikan Suami Main Game
Jangan sampai online games dan media sosial bikin hubungan rumah tangga jadi berantakan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penggunaan smartphone kini sudah semakin luas. Bukan hanya orang dewasa, anak-anak pun sudah sulit terlepas dari smartphone.
Tak hanya itu saja, dari penggunaan smartphone yang berlebihan sebuah hubungan bisa pecah belah, termasuk hubungan awalnya harmonis pun bisa tiba-tiba berantakan karena pasangan lebih konsentrasi pada gadgetnya ketimbang mengobrol ketika sampai di rumah.
Sebelum jadi permasalahan yang lebih serius, sebagai istri sebaiknya melakukan beberapa hal ini untuk mengatasi suami yang kecanduan game online dan media sosial di ponselnya. Cek informasinya di Popmama.com!
Membandingkan anak = sifat alami manusia
Sudah sifat dasar manusia untuk selalu membandingkan apa yang melekat pada dirinya atau apa yang mereka miliki. Kebiasaan ini pun muncul saat kita berada di posisi sebagai orangtua, ditandai dengan munculnya pertanyaan-pertanyaan semacam:
“Kok anakku nggak seperti …”, “Si A kan lahir bareng dengan adik ya, tapi kok badannya nggak seperti…”, “Ih, kebiasaan makannya kok gitu si, memang ibunya nggak ngajarin, ya.”
Membandingkan anak bisa berakibat banyak hal, tergantung pada posisi mana si anak dibandingkan. Bila anak dibandingkan dengan mereka yang lebih lemah, maka anak bisa saja menjadi lebih percaya diri, dan lebih terpacu untuk mempertahankan sisi positifnya tersebut. Di satu sisi perbandingan semacam ini bisa juga membuat anak menjadi berlebihan dalam menilai kemampuan dirinya.
Sebaliknya ketika anak ditempatkan pada posisi si lemah, maka rasa minder, stress, menjadi lebih penakut, hingga perasaan tidak disayang orangtua pun bisa timbul.
Baca juga: Stres pada Anak; Masa Lalu bisa Berakibat Buruk pada Perkembangan Anak
Hobi membandingkan ini juga bisa menimbulkan perang dingin antar orangtua lho. Istilah mom war timbul akibat adanya kebiasaan membandingkan anak.
Jadi, apa yang sebaiknya kita lakukan?
1. Tahan diri untuk membandingkan anak
Meskipun membandingkan adalah sifat alami manusia, namun jangan sampai hal itu menjadi kebiasaan yang membuat kita sering nyinyir dengan perkembangan anak kita, tetangga, atau kerabat.
Selalu tanamkan di pikiran kita bahwa setiap anak, sesungguhnya terlahir unik dan memiliki tahap perkembangannya masing-masing.
Daripada membandingkan anak, lebih baik beri mereka pujian seperti, cobalah katakan, “Wah adik sudah bisa memakai baju sendiri, ya. Bunda yakin adik nanti pasti akan mampu mengerjakan yang lain.”
2. Gunakan standar perkembangan anak yang disarankan oleh ahli
Agar standar kita rasional, gunakan saja standar yang sudah diberikan para ahli. Contoh standar perkembangan bayi usia 3 bulan adalah bayi sudah mampu mengangkat kepala saat tengkurap.
Bila merasa khawatir si kecil tidak sesuai dengan standar, kawan-kawan sebaya atau malah saudaranya terdahulu, lebih baik konsultasikan pada dokter.
3. Simpan komentar Anda sendiri
Saat melihat anak kerabat, tetangga, atau siapa saja yang pertumbuhannya tak sesuai milestone, atau malah lebih mandiri dan tertib, mulut kita seringkali tidak tahan untuk tak berkomentar. “Anakmu belum bisa makan sendiri, ya”, “Seneng, ya, si Fulanah sudah nggak ngompol lagi.”
Disadari atau tidak, komentar semacam ini akan berujung pada perbandingan; “Kalo anakku…”, “Padahal aku …”, dan seterusnya. Jadi, akan lebih baik bila kita simpan saja komentar kita.
4. Segera netralkan saat tanpa sadar membandingkan
Kadang saat kelelahan memotivasi anak, tanpa sadar kata perbandingan keluar dari mulut kita, “Dulu kakak mudah menguasai perhitungan dasar ini,” atau “Ibu dulu sudah pandai membaca koran sejak usia 4 tahun”.
Bila ini yang terjadi, segeralah netralkan dengan mengingatkan si kecil akan kelebihan-kelebihan lainnya; misal dengan mengatakan “Kata Bu guru, di sekolah adik sudah pandai menghitung sendiri. Ayo, kita coba lagi”.
Tidak ada zona gadget
Sesampainya di rumah, saat waktu makan, saat berada di kamar tidur, mobil (kecuali ketika menggunakan GPS atau mencoba mencari lokasi) seharusnya buat tempat-tempat tersebut bukan zona bebas gadget.
Saat-saat kalian sedang bersama, sebaiknya harus digunakan untuk menjalin ikatan dengan keluarga.
Hiduplah secara nyata, bukan dalam kehidupan sebatas dunia online
Kamu setuju kan kalau media sosial, games, dan banyak hiburan dapat kita temukan di smartphone kita.
Bukan hanya suami saja, cobalah kembali kepada diri kita, seberapa sering kita mengakses smartphone saat di rumah?
Jangan hanya terpaku seberapa sering suami mengabaikan kita karena asyik dengan game online-nya atau mengakses media sosial.
Lakukan dan nikmati setiap aktivitas secara nyata ketika berada di rumah bersama keluarga. Jika tidak darurat dan bukan kepentingan keluarga sebaiknya jangan gunakan ponsel di lingkungan keluarga.
Jika kita mulai menikmati aktivitas yang kita lakukan, maka hidup kita akan lebih teratur dan santai. Daripada mengambil selfie di tempat baru, Mama dan Papa dapat menikmati seluruh pengalaman dengan menjalani momen bersama keluarga. Lebih harmonis dan bahagia!
Dari ketujuh tips ini, pesan yang paling penting untuk bisa membuat suami mengurangi main game online dan media sosial adalah cobalah kembali pada kebiasaan kamu. Apakah Mama menghabiskan banyak waktu juga bermain handphone untuk mengakses media sosial?
Jika jawabannya ya, maka sebaiknya pikirkan kembali untuk menghentikan kebiasaan ini pada Papa jika Mama saja masih ketergantungan media sosial!
Diakui atau tidak tanpa sadar kita sering membandingkan anak kita, baik dengan kakak atau adiknya, juga dengan kerabat dan teman-temannya.
Ada beberapa alasan orangtua membandingkan anak, bisa karena ingin menyemangati, atau benar-benar sedang bingung dengan pertumbuhan si Kecil yang tak sesuai dengan harapan.
Libatkan anak-anak
Ini mungkin berhasil dalam beberapa kasus atau juga dapat mengganggu bagi sosok laki-laki.
Jika anak-anak sudah merasa bahwa kebiasaan sang Suami sudah meninggalkan dampak yang serius bagi keluarga, cobalah untuk melibatkan anak-anak dalam mengikuti aturan ‘Zona tanpa gadget’ saat berada di rumah.
Anak-anak dapat dengan lembut mengingatkan orang dewasa bahwa menggunakan ponsel diluar pekerjaan tidak diperbolehkan selama waktu makan bersama keluarga atau sedang berada di mobil.
Yang harus dilakukan jika orang lain yang membandingkan anak kita
Baiklah, Parents sudah tak lagi membandingkan si kecil dengan siapa pun, juga berhasil berkata kepada diri sendiri setiap anak memiliki tahap perkembangannya masing-masing.
Saat berkumpul dengan tetangga atau kerabat kebiasaan membanding-bandingkan itu muncul lagi. Tidak ingin ikut komentar, kuping dan hati kok panas. Jadi, apa yang sebaiknya kita lakukan?
Bila perbandingan ini menyangkut si kecil, maka cobalah katakan baik-baik bahwa Parents menghargai perhatiannya, dan akan sangat berterima kasih bila mereka tidak membandingkan buah hati dengan siapa pun.
Jelaskan pula, bahwa kini Anda telah tahu, bahwa setiap anak berkembang dengan cara-cara unik mereka. Tegaskan juga, bahwa Parents sangat bangga dengan perkembangan yang telah buah hati capai.
2. Jadikan koreksi positif
Ada salah satu sisi positif dari komentar perbandingan ini. Parents dapat menjadikan komentar mereka untuk mengoreksi kepengasuhan Parents selama ini.
Saat putri kecil saya tidak juga mulai berjalan meski usianya sudah lewat satu tahun, seorang tetangga memang berkomentar negatif tentang perkembangan putri saya. Saya mencoba memanfaatkan momen tersebut untuk menggali stimulasi apa saja yang sudah ia berikan kepada anaknya, sehingga putrinya berkembang tepat waktu.
Ibu mana sih yang tidak kesal jika ada seseorang berkata buruk tentang buah hati kita. Meski demikian, tetaplah berkepala dingin. Keluarlah dari kerumunan dan sibukkan diri dengan kegiatan lain agar Parents tak terus-terusan mendengar komentar tentang buah hati. Jadi, abaikan saja ya, Parents. Tanggapi kebiasaan mereka membanding-bandingkan anak dengan senyuman.
Parents punya cara jitu lain untuk menanggapi komentar orang lain? Berbagilah bersama kami.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.
Kirim masukan terkait...
Pusat Bantuan Penelusuran
Puaskan dengan adanya kehadiranmu
Jika pasangan benar-benar sudah menjadi ketagihan dengan kehidupan online-nya, saatnya kamu memberikan beberapa kejutan dengan menghadirkan apa yang ada dalam diri kamu untuk dapat kembali menarik perhatiannya.
Sepulang ia dari berbagai kegiatannya, sambutlah dengan pakaian yang tidak biasa, gunakan lipstick warna cerah, memasak atau memesan makanan pilihannya.
Lakukan sesuatu dengan senang hati akan mengejutkannya dan ia akan lupa dengan level terbaru yang ia dapatkan setelah mengalahkan musuh onlinenya atau stories Instagram teman-temannya.
Ketika dia melihat bahwa kamu telah memberikan perhatian ekstra kepadanya maka dia juga akan merespon dengan cara yang sama.
Komunikasi tatap muka
Cobalah untuk tidak berpikir bahwa pasangan akan memahami segalanya tanpa kamu angkat bicara. Komunikasi terbuka sangat penting, kamu dapat berbicara dengan suami tentang penggunaan ponsel yang sebaiknya di kontrol ketika ia kembali ke rumah.
Jangan mencoba dan diskusikan isu-isu penting seputar hubungan kalian melalui telepon. Pecahkan segala permasalahan selalu dengan komunikasi tatap muka.
Dorong suami untuk mengejar hobinya
Jika suami pencinta olahraga, penggemar film, hobi membaca buku atau penggemar otomotif. Berikan pengganti yang menarik dibanding terus menjadi ‘generasi nunduk’ karena terlalu banyak bermain games di handphone-nya atau kebanyakan mengecek media sosial.
Kamu dapat membelikannya raket jika ia suka bermain tenis, memesan novel yang jika ia menikmati fiksi ilmiah, jika ia menyukai otomotif kamu bisa membelikannya langganan tahunan majalah otomotif, beli sepeda jika dia adalah pecinta alam dan orang yang suka bergaul.
Kamu harus memotivasi dia untuk mengejar hobinya sehingga dia secara bertahap menjauhkan ponselnya, tetapi jangan biarkan dia tahu tentang niat awal kamu ya.
Cara Mengetahui Suami Main Judi Slot Online * Situs Toto Online dengan Prediksi Angka Jitu dan Pola Gacor
Cara Mengetahui Suami Main Judi Slot Online siap meningkatkan peluang kemenangan Anda! Nikmati prediksi angka jitu, pola gacor, dan berbagai fitur menarik yang dirancang untuk membantu Anda meraih jackpot besar di pasaran toto resmi. Bergabunglah sekarang dan rasakan sensasi kemenangan bersama Cara Mengetahui Suami Main Judi Slot Online!
Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.